Selasa, 26 Agustus 2014

Model dan Metode Pembelajaran


 
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Model dan Metode
Sebelum membahas model dan metode, seyogyanya kita mengetahui unsure-unsur yang terkait dengan model dan metode pembelajaran. Pada dasarnya, pendekatan;  model;  teknik dan metode pembelajaran merupakan satu kesatuan yang terikat dan tidak bisa terpisahkan. Dari tiap-tiapnya saling berhubungan satu sama lain.
Pendekatan merupakan sudut pandang yang diambil dalam suatu proses pembelajaran, dan yang melatari metode pembelajaran tertentu.[1] Bisa dikatakan, bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik awal menentukan suatu model dan terlaksananya proses pembelajaran.

Metode Pembelajaran adalah cara atau jalan yang digunakan untuk mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran.[2] Dengan kata lain, metode pembelajaran merupakan langkah selanjutnya untuk memenuhi proses pembelajaran. isi dari suatu model. Jadi dalam satu model bisa terdapat beberapa metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan teknik merupakan media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatain peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan suatu metode tertentu[3]. Setiap orang mempunyai kemampuan dan kegemaran masing-masing. Oleh sebab itu, terkadang guru satu dengan yang lain teknik pembelajarannya berbeda walupun dalam metode yang sama.
Model pembelajaran  merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.[4].
  1. Macam-Macam Model[5]
Model itu sebelumnya harus di desain terlebih dahulu, dan menurut Gustafson dan Branch (2002) dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu;
1)        Model Pembelajaran yang berorientasi kelas
Merupakan model pembelajaran yang secara dominasi berada di dalam kelas.
2)        Model Pembelajaran yang berorientasi produk
Merupakan model pembelajaran yang pada umumnya didasarkan pada asumsi adanya program pembelajaran yang dikembangkan dalam kurun waktu tertentu.
3)        Model Pembelajaran yang berorientasi sistem
Merupakan model pembelajaran yang secara dominasi terletak pada sistem dalam skala besar seperti keseluruhan mata pelajaran atau kurikulum. Implementasinya memerlukan dukungan sumber daya besar dan tenaga ahli professional. Model Pembelajaran ini didasarkan pada asumsi penggunaan perangkat teknologi untuk mewujudkan sasaran.
Perbedaan pokok antara Model Pembelajaran yang berorientasi produk dan Model Pembelajaran yang berorientasi sistem terletak pada pengembangan dan evaluasi.


  1. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Sebagai salah satu sumber memperoleh ilmu bagi siswa, seorang guru harus mampu menerapkan beberapa metode pembelajaran yang menarik dan membuat semangat belajar siswa semakin bertambah.[6] Beberapa macam metode pengajaran dan pengertiannya :
a.       Metode ceramah
§      Menyampaikan materi secara lisan;
§      Yang berperan adalah guru;
§      Untuk jumlah siswa yang besar.[7]
Prinsip dasar metode ceramah ini ada di dalam al-Qur’an.
Firman Alloh SWT,  yang Artinya :
     “sesungguhnya kami turunkan al-Qur’an dengan bahasa Arab. Mudah-mudahan kamu mengerti maksunya. Kami riwayatkan (ceritakan) kepadmu sebaik-baik cerita dengan perantara al-Qur’an yang kami wahyukan ini, padahal sesungguhnya adalah engkau dahulu tidak mengetahui (orang yang lalai). (QS. Yunus :23)[8]
Keuntungan metode ini:
    Guru dapat menguasai seluruh arah kelas
    Organisasi kelas adalah sederhana
Kekurangan metode ini :
     Guru tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti yang telah dibicarakan
-      Pada siswa dapat terbentuk konsep yang lain daripada kata-kata yang dimaksudkan oleh guru tersebut[9]
b.      Metode Tanya Jawab
§      Komunikasi 2 arah
§      Guru melontarkan beberapa pertanyaan tentang pelajaran atau bahan yang telah dibaca leh siswa
§      Tujuan mengulagi pelajaran[10]
Penggunaannya ditujukan untuk :
     Meninjau pelajaran yang lalu, menangkap perhatian siswa
-      Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa
Kebaikan metode tanya jawab :
-        Sambutan kelas
-        Memberi kesempatan pada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang belum jelas
       Mengetahui perbedaan pendapat antara siswa dan guru
Kelemahan metode tanya jawab :
     Menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan
     Menimbulkan pokok persoalan baru[11]
c.       Metode Diskusi (hiwar)
§                     Soal-soal permasalahannya diserukan kepada siswa.
§                     Yang berperan adalah siswa, guru hanya meluruskan jika terjadi kekeliruan.
§                     Pemecahan masalahnya dengan musyawarah
§                     Membiasakan siswa menghargai pendapat rang lain.[12]
Kelebihan:
     Mempertinggi partisipasi siswa secara individual
     Mempertinggi partisipasi kelas secara luas
Kelemahan :
     Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi
     Sulit bagi siswa untuk mengatur secara berpikir ilmiah
d.      Metode Demonstrasi
§             Memperlihatkan proses terjadinya sesuatu
§             Dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama, misal : senam pagi
§             Untuk memudahkan siswa memahami suatu pelajaran
Pemakaian metode ini mempunyai manfaat psikologis seperti dibawah :
     Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
     Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
     Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut
-      Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
-      Memudahkan berbagai jenis penjelasan
-      Kesalahan - kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Kelebihan metode demonstrasi adalah memudahkan anak didik untuk memahami kegunaan benda yang ditunjukkan. Karena terkadang anak didik merasakan kesulitan untuk memahami dan memberikan contoh konkret dari suatu pelajaran.
e.       Metode karyawisata/ pengalaman lapangan
Metode karyawisata adalah metode mengajar yang proses belajarnya berada diluar kelas yang mana tempat tersebut sebagai obyek yang akan dipelajari.
Kelebihannya :
-           Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
          Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat
          Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak
Kekurangannya :
-           Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
          Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
-           Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,sedangkan unsur studinya terabaikan
-      Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan
          Biayanya cukup mahal
-           Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran dan keselamatan anak didik
f.       Metode Penugasan
§      Untuk memperoleh keterampilan
§      Melatih kemandirian siswa
§      Mengajarkan siswa untuk mempertanggung jawabkan jawabannya
Kelebihan Metode Penugasan :
-           Lebih meningkatkan siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
-           Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
-           Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
-           Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

g.      Metode Eksperimen
Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa disuruh melakukan percobaan, setiap proses dan hasil percobaan itudiamati oleh setiap murid, sedangkan guru hanya memperhatikan saja.
Prinsip dasar metode ini terdapat dalam HR. Bukhori yang isinya tentang cara Nabi sholat. Kemudian shahabat Nabi melihat nya. Dengan metode ini, shahabat belajar sholat dari bagaimana Nabi melakukan sholat.
h.      Metode Kerja Kelompok
Adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
i.        Metode Kisah
Adalah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita. Sebagaimana yang terdapat dalam Al;Qur’an seperti kisah para Nabi, kisah-kisah rang terdahulu yang patut dijadikan teladan.
j.        Metode Amtsal
Yaitu metode mengajar dimana guru menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat atau melalui contoh (perumpamaan).
Prinsip dasar metode ini dalam Al-Qur’an
Firman Allah SWT
Artinya :
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang menyalakan api neraka, setelah api menerangi mereka sekelilingnya Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat (Q.S. Al-Baqarah: 12)”

k.      Metode Targhib dan Tarhib
Adalah cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran dengan menggunakanganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Prinsip dasar meted ini dalam Al-Qur’an
Firman Allah SWT.
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahanam mereka kekal di dalamnya dan mereka adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengejakan amal sholeh, mereka itu sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhan mereka adalah surge Adn yanh mengalir di bawahnya sungai dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S. Al-Bayyinah : 7-8)[13]

  1. Studi Kasus Mengenai Metode Mengajar Seorang Guru
1.      Deskripsi kasus
Bu Ika (bukan nama sebenarnya) adalah seorang guru di sekolah favorit. Ia seorang pemalu dan mempunyai suara yang kecil. Dulunya beliau merupakan mahasiswi teladan dari kelasnya. Akan tetapi, beliau sangat pemalu. Jadi untuk berinteraksi dengan mahasiswi lain sangat jarang dilakukan.
Oleh sebab itu, dari hasil latar belakang tadi bu Ika dalam mengajar hanya memakai satu metode, yakni metode ceramah. Beliau kurang bisa menerapkan metode mengajar  yang lain. Sehingga para siswa secara dominan kurang mampu menguasai pelajaran karena suara bu Ika yang kecil dan kurangnya pengetahuan tentang metode pembelajaran.
2.      Memahami Bu Ika
Sehubungan dengan kasus, Bu Ika sebetulnya mempunya kemampuan untuk memahami beberapa metode, beliau menjadi bermasalah karena suara bu Ika yang kecil dan kurangnya pengetahuan tentang metode pembelajaran, beliau  tidak memperdulikan apa yang terjadi dengan siswanya. Sehingga kegagalan yang dialami siswa semain merajalela. Bukan hanya pada satu kela saja. Bahkan ini terjadi pada semua kelas.
3.      Penyelesaian
Sebagai seorang pendidik seharusnya merancang atau mendesain terlebih dahulu apa yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Seeorang pendidik harus kreatif dan sensitif  mengetahui keadaan siswanya. Jadi, tidak hanya berwawasan luas saja, akan tetapi cerdas dan tangkas.
Suara yang kecil itu tidak jadi masalah, jika seorang pendidik kreatif memilih metode pembelajaran dan bisa membuat siswa tertarik dengan cara mengajarnya, maka kesulitan atau kegagalan yang terjadi bisa diminimalisir.
















BAB III
PENUTUP
A.                     KESIMPULAN
1.      Pengertian
Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, seorang pendidik harus merancang terlebih dahulu unsure-unsur yang harus di desain sebelum memasuki ruang belajar mengajar. Yang salah dua unsurnya adalah model dan meted pembelajaran.
 Metode Pembelajaran adalah cara atau jalan yang digunakan untuk mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran
Model pembelajaran  merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
2.       Macam-Macam Model
  1. Model Pembelajaran yang berorientasi kelas
  2. Model Pembelajaran yang berorientasi produk
  3. Model Pembelajaran yang berorientasi sistem
3.      Macam-Macam Metode Pembelajaran
a.      Metode ceramah
b.      Metode Tanya Jawab
c.       Metode Diskusi
d.      Metode Demonstrasi
e.       Metode Karya Wisata atau Pengalaman Lapangan
f.       Metode Penugasan           
g.      Metode Eksperimen
h.      Metode Kerja Kelmpok   
i.        Metode Kisah       
j.        Metode Amtsal    
k.      Metode Targhib dan Tahrib














Daftar Pustaka
 Hamzah B. Uno, M. Pd. Prof. Dr.  Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. cet. 6 2010. Jakarta: Bumi Aksara
Iskandar M. Pd., Dr. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru.  cet. 1, 2009  Ciputat: GP Press
Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Cet. 1 2009. Jakarta; Dian Rakyat
Ramayulis, Prof. DR. H. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. 5 2006. Jakarta: Kalam Mulia


[2] Prof.DR. H. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, cet. 5 2006, hal 184)
[3] Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. (Jakarta: Bumi Aksara, cet. 6 2010, hal 2)
[4]Ibid
[5] Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta; Dian Rakyat, cet. 1 2009 hal.87-91)  
[7] Dr. Iskandar M. Pd. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. (Ciputat: GP Press, cet. 1, 2009 hal 134)
[8] Prof.DR. H. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, cet. 5 2006, hal 193)
[10] Dr. Iskandar M. Pd. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. (Ciputat: GP Press, cet. 1, 2009 hal 134)
[11] Ibid
[12] Ibid
[13] ibid

Tidak ada komentar: