Rabu, 27 Agustus 2014

hadits الدنيا متاع وخير متاعهاالمرأة الصالحة



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Terkadang dalam kenyataan didunia wanita tidaklah begitu berharga, bahkan tidak jarang orang memahami ayat alquran yang memandangnya sebagai syaithon yang berwujud manusia dengan tanpa mendalami maknanya.
Sebagian agama dan aliran menganggap wanita sebagai penggoda atau wanita adalah makhluk penghibur baik untuk anak-anak maupun suami atau pihak-pihak lain yang membutuhkan jasa baik mereka. Karena itu, ada sebagian orang yang menganggap bahwa wanita adalah sebagai pemuas nafsu belaka atau sebagai bumbu masak atau pembantu rumah tangga.[1]
Islam telah mengangkat kedudukan seorang wanita sebagai istri dan menjadikan pelaksanaan hak-hak berkeluarga sebagai jihad. Dan salah satu kreteria istri yang baik adalah wanita sholihah.Namun sebagian masyarakat, keterkurungan atau keterikatan seorang istri dalam keinginan dan kekuasaan sang suami masih terus berjalan sampai sekarang.Dengan berbagai fakta diatas, maka kami akan membahas tentang wanita sholihah yang dimaksudkan oleh Islam menurut hadist versi riwayat Imam Muslim. Yang mana dalam hadits tersebut menyatakan bahwa wanita sholehah adalah merupakan perhiasan terindah didunia. Mengapa demikian ?

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana penulisan teks dan terjemah hadits tentang perhiasan terindah di dunia?
2.      Bagaimana biografi sanad dan perowi hadits tentang perhiasan terindah di dunia?
3.      Bagaimana Syarah, takhrij dan fiqhul hadits tentang perhiasan terindah di dunia?

C.    Tujuan Pembahasan Masalah  

1. Untuk mengetahui  penulisan teks dan terjemah hadits tentang perhiasan terindah di dunia.
2.  Untuk mengetahui biografi sanad dan perowi hadits tentang perhiasan terindah    di dunia.
3. Untuk mengetahui Syarah, takhrij dan fiqhul hadits tentang perhiasan terindah di dunia.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Penulisan Lafadz dan Terjemah Hadits
وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: الدنيا متاع وخير متاعهاالمرأة الصالحة
 )رواه مسلم(

   Artinya:
 “Dari Abdullah bin Amar RA  bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: Dunia     adalah perhiasan , dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita shalihah.” (H.R. Muslim).[2]

B.     Biografi  Sanad dan Perowi Hadits
1.      Abdullah Bin Amr
Beliau adalah Abdullah bin Amr bin Ash, ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Al Ash. Ketika beliau masuk Islam Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merubah nama beliau dengan Abdullah. Gelar beliau adalah Abu Muhammad atau ada pula yang mengatakan Abdurrahman atau Abu Nushair Al Quraisy As Sahmy.
Beliau adalah sahabat rasulullah, demikian pula Bapaknya, bahkan beliau lebih dahulu masuk Islam sebelum bapaknya. Abdullah bin Amr ini semenjak masuk Islam pertama-tama yang menjadi pusat perhatiannya adalah Al-Quran yang diturunkan secara berangsur-angsur. Setiap turun ayat maka dihafalkan dan diusahakan untuk memahaminya, hingga setelah semuanya selesai dan sempurna beliau pun telah hafal keseluruhannya.
Beliau wafat pada malam hari di usianya yang ke 72 tahun bertepatan dengan tahun 65 atau 63 H. Beliau dimakamkan di rumah beliau sendiri, karena terjadinya kerusuhan di waktu itu.[3]



2.      Imam Muslim
Nama lengkap dari Imam Muslim adalah Al-Imam Abu Husain Muslim bin Al- Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi. Ia dilahirkan pada tahun 204 H dan meninggal dunia pada sore hari Ahad bulan Rajab tahun 261 H dan dikuburkan di Naisaburi. Ia belajar hadits sejak usia dini, yaitu pada saat ia berusia 16 tahun, yaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir, dan negara-negara lainnya.
Di Khurasan, ia berguru kepadaYahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih di Ray. Ia berguru kepada Muhammad bin Mahrandan Abu ‘Ansan di Irak, ia belajar hadits kepada  Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah di Hijaz, ia belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas ‘Abuzar di Mesir, ia berguru kepada ‘Amr bin Sawad, Harmalah bin Yahya, dan kepada ulama ahli hadits yang lain. Ia berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H.
Imam Muslim wafat pada Minggu sore dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H/5 Mei 875 M dalam usia 55 tahun.
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya Al-Fami’ Ash- Shahih atau lebih dikenal sebagai Shahih Muslim, Al-Musnad Al- Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para rawi hadits), Kitab Al- Asmawal- Kuma, Kitab Al-Ilal, Kitab Al-Aqran, KitabSu’alat Ahmad bin Hanbal, Kitab Al- Intifa’ bin Uhubis-Siba’, Kitab Al-Muhadramin, Kitab Man Laisa Lahuilla Rawin Wahid, Kitab Auladish-Shahabah, Kitab Auham Al-Muhadditsin.
Di antara karya-karya tersebut, yang termasyhur adalah Ash-Shahih, yang judul lengkapnya adalah  Al-Musnad Ash-Shahih Al- Mukhtasar min As- Sunan bin Naql Al-‘Adl’an Rasul Allah. Menurut perhitungan M. Fuad ‘Abd Al-Baqi, kitab ini berisi 3.033 hadits.[4]
C.    Syarah Hadits, Takhrijul Hadits dan Fiqhul Hadits
   ١. شروح رياض الصالحين باب الوصية بالنساء. ص٣٢٩
الدنيا متاع :  يعني شيء يتمتع به كما يتمتع المسافر بزاده ثم ينتهي-
-وخير متاعها المرأة الصالحة :  إذا وفق الإنسان لامرأة صالحة في دينها وعقلها فهذا خير متاع الدنيا لأنها تحفظه في سره وماله وولده وإذا كانت صالحة في العقل أيضا فإنها تدبر له التدبير الحسن في بيته وفي تربية أولادها إن نظر إليها سرته وإن غاب عنها حفظته وإن وكل إليها أمره لم تخنه فهذه المرأة هي خير متاع الدنيا ولهذا قال النبي صلى الله عليه وسلم تنكح المرأة لأربع لمالها وحسبها وجمالها ودينها فاظفر بذات الدين تربت يداك يعني عليك بها فإنها خير من يتزوجه الإنسان فذات الدين وإن كانت غير جميلة الصورة لكن يجملها خلقها ودينها فاظفر بذات الدين تربت يداك.[5]
٢. الكتاب : دليل الفالحين لطرق رياض الصالحين .المؤلف : محمد علي بن محمد علان بن إبراهيم البكري     الصديقي الشافعي402:2
-(وعن عبد الله بن عمرو بن العاص) بإثبات الياء كما هو الفصيح، وتقدم تحقيق ذلك في باب الاقتصاد    وتقدمت ترجمته في باب بيان كثرة طرق الخير
-(رضي الله عنهما إن رسول الله  ـ صلى الله عليه وسلم ـ  قال: الدنيا متاع) أي شيء يتمتع به حيناً كما      قال تعالى: {قل متاع الدنيا قليل} (النساء:33)
-(وخير متاع الدنيا) أتى بالاسم الظاهر موضع الضمير لزيادة الإيضاح
-(المرأة الصالحة) قال القرطبي: فسرت في الحديث بقوله: «التي إذا نظر إليها سرّته، وإذا أمرها أطاعته، وإذا غاب عنها حفظته في نفسها وماله»
-(رواه مسلم) في كتاب النكاح وأحمد والنسائي.[6]
Dalam pentakhrijan hadits, redaksi hadits tersebut juga diriwayatkan oleh sanad lain dengan perowi yang berbeda.  Hal ini menunjukkan bahwa hadits tersebut sudah umum, maka dengan demikian maksud dari matan hadits tersebut bukan merupakan kebohongan. Diantaranya:  
1.      Dalam Kitab Shohih Muslim
أخبرنا ‏ ‏محمد بن عبد الله بن يزيد ‏ ‏قال حدثنا ‏ ‏أبي ‏ ‏قال حدثنا ‏ ‏حيوة ‏ ‏وذكر ‏ ‏آخر ‏ ‏أنبأنا ‏ ‏شرحبيل بن شريك ‏ ‏أنه سمع ‏ ‏أبا عبد الرحمن الحبلي ‏ ‏يحدث عن ‏ ‏عبد الله بن عمرو بن العا أن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال ‏ ‏إن الدنيا كلها متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة.(رواه مسلم)[7]
Artinya: ‘’ Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Yazid berkata: ‘’ Telah bercerita kepada kami  haiwa yang menutur sanad hingga akhir .dan bercerita kepada kami syarohbil bin syarik sesungguhnya beliau mendengar Abu Abdirrohman Al-Hubla berkata dari Abdulloh bin Amr bin il’a. Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: ‘’sesungguhnya seluruh dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.’’(H.R. Muslim)
2.      Dalam Kitab Muwatho’ Imam Malik
حدثني ‏ ‏محمد بن عبد الله بن نمير الهمداني ‏ ‏حدثنا ‏ ‏عبد الله بن يزيد ‏ ‏حدثنا ‏ ‏حيوة ‏ ‏أخبرني ‏ ‏شرحبيل بن شريك ‏ ‏أنه سمع ‏ ‏أبا عبد الرحمن الحبلي ‏ ‏يحدث عن ‏ ‏عبد الله بن عمروأن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال ‏ ‏الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة.[8]
Artinya: ‘’Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Abdillah bin Namir Al-Hindany, telah bercerita kepadaku Abdulloh bin Yazid, telah bercerita kepada kami hiwah, telah bercerita kepada kami syarhabil bin syarik sesungguhnya beliau mendengar Abu Abdirrohman Alhubla berkata dari Abdulloh bin Amr. Dan Rosululloh SAW bersabda:’’ dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah’’  
3.      Dalam kitab sunan Ibnu Majah

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي الْعَاتِكَةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِي أُمَامَةعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِه (رواه ابن مجاه)
Artinya: ‘’ Telah bercerita kepada kami Hisyam bin Amr, telah bercerita kepada kami shodaqah bin kholid telah bercerita kepada kami Utsman bin Atikah dari Ali bin Yazid dari Qasim dari Abi Umamah dari Nabi SAW sesungguhnya bersabda: ‘’ Tidak ada keberuntungan bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Alloh kecuali memiliki seorang istri yang Sholih. Yang bila disuruh, menurut dan bila di pandang menyenangkan, dan bila janji menepati, dan bila ditinggal pergi bisa menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)[9]
Dari berbagai versi hadits yang telah diriwayatkan serta penjelasan syarah hadits diatas terdapat kandungan isi/ maksud yang tersimpan dalam hadits tersebut. Yang berpokok pada lafadz :
·         قل متاع الدنيا قليل   ....الأية
·        الدنيا متاع :  يعني شيء يتمتع به كما يتمتع المسافر بزاده ثم ينتهي
·        امرأة صالحة في دينها وعقلها
·         تنكح المرأة لأربع لمالها وحسبها وجمالها ودينها

Dari pokok lafadz yang merupakan penjelasan hadits diatas maka dapat diambil fiqhul haditsnya diantaranya yakni sebagai berikut:
1.      صالحة   adalah: 1. yang bermanfaat, berguna; 2. yang berkompeten; 3. yang berbudi luhur, tidak memihak, lurus, jujur, taat, alim, patuh, benar.
2.      Sudah menjadi kewajiban bagi para orang tua yang memiliki anak perempuan untuk mendidik dengan baik sehingga kelak sholihah dalam berkehidupan.
3.      Wanita sholihah adalah wanita yang berpendidikan dan beragama.
4.      Seorang laki-laki memiliki hak untuk memilih wanita yang sholihah.
5.      Wanita sholihah adalah perhiasan dunia yakni sebagai bekal hidup di dunia.
6.      Wanita sholihah yang patut sebagai perhiasan dunia adalah yang sholih agama dan akalnya sehingga mampu menjaga harta dan keluarganya.
7.      Diantara bekal untuk kebahagiaan abadi diakhirat adalah amal, harta,wanita.
8.      Indahnya dunia karena indahnya pekerti wanita.
9.      Pada dasarnya indahnya dunia bukan hanya emas permata.
10.  Meski wanita sholihah adalah perhiasan dunia terindah, ingatlah bahwa dia tetaplah ‘dunia’.
11.  Hendaknya menjadi wanita sholihah tidak karena ingin ‘titel’ sebaik-baiknya perhiasan dunia.
12.  Kedudukan lelaki yang sholih tidak akan bisa menggeser kedudukan wanita sholihah.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam hadits :
وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: الدنيا متاع وخير متاعهاالمرأة الصالحة  )رواه مسلم(

   Artinya: “Dari Abdullah bin Amar RA  bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: Dunia     adalah perhiasan , dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita shalihah.” (H.R. Muslim).
Menyimpan makna yang merupakan sebagian dari ajaran agama Islam dalam aspek pendidikan dalam menghargai derajat wanita didunia. Yakni mengupamakan wanita sebagai perhiasan dunia manakala dia dididik dengan baik oleh pendidik. Sehingga menjadi wanita yang sholihah yakni berkompeten dan lurus dalam memegang ajaran Islam serta mengamalkannya dalam kehidupan. Dengan demikian maka wanita tersebut bermanfaat didunia dan kelak diakhirat. Amin….
B.     Saran
Kita sebagai umat Islam hendaknya peduli terhadap pendidikan yang mana hal tersebut juga merupakan hak generasi penerus kita. Maka sudah seharusnya jika kita berusaha untuk mendidik generasi penerus kita dengan sebaik-baiknya, yang terutama adalah mendidik kaum perempuan. Semoga kita semua termasuk sebagai pendidik yang berhasil, Amin….. .











DAFTAR PUSTAKA
Agus Solahudin, dkk, Ulumul Hadits, Bandung: Pustaka Setia.
الكتاب : دليل الفالحين لطرق رياض الصالحين المؤلف : محمد علي بن محمد علان بن إبراهيم البكري الصديقي الشافعي  Maktabah Syamilah.
رياض الصالحين باب الوصية بالنساء
شروح رياض الصالحين باب الوصية بالنساء  Maktabah Syamilah.


             




[4]Drs. M. Agus Solahudin, M.Ag.,Agus Suyadi, Lc.M.Ag., Ulumul Hadits, Bandung: Pustaka Setia, hal.234-235

[5]شروح رياض الصالحين باب الوصية بالنساء, ص 329 Maktabah Syamilah
[6]الكتاب : دليل الفالحين لطرق رياض الصالحين المؤلف : محمد علي بن محمد علان بن إبراهيم البكري الصديقي الشافعي402:2  Maktabah Syamilah 
[9] Abdul Ghalib Ahmad Isa, Perkawinan Islam (pustaka Mantiq) hlm 39. http://waroeng-studies.blogspot.com/2012/05/memilih-jodoh.html

Tidak ada komentar: