BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tidak dapat diragukan
lagi, bahwa sejak anak manusia yang pertama lahir ke dunia, telah dilakukan
usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya,
kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia
saling bergaul, telah ada usaha-usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam
hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka,
untuk kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan itu. dari uraian ini
jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan adalah masalahnya setiap orang dari
dulu hingga sekarang, dan di waktu-waktu yang akan datang.[1]
Jika ditanya apakah
psikologi pendidikan itu? lebih konkret lagi, psikologi pendidikan itu
membicarakan apa saja, maka akan di dapatkan jawaban yang bermacam-macam
sekali.
Demikianlah misalnya kalau dibuka buku-buku berjudul psikologi
pendidikan yang ditulis oleh penulis yang berbeda-beda, maka akan didapatkan
pengupasan soal-soal yang berlainan pula. Dan persoalan-persoalan itu telah di
golongkan menjadi 16 macam. Sehingga dalam makalah ini kami akan berusaha
mengupas ruang lingkup psikologi pendidikan dan pentingnya psikologi dalam
pendidikan.[2]
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
psikologi pendidikan itu?
2.
Apa
sajakah yang terkandung dalam ruang lingkup psikologi pendidikan itu?
3.
Apakah
pentingnya psikologi dalam pendidikan ?
4.
Apakah
manfaat mempelajari psikologi dan kesulitan mempelajari psikologi orang lain?
BAB II
PEMBAHASAN
·
Sebuah
bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang prilaku
manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
·
Ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.
·
Penyelidikan
masalah-masalah psikologis dibidang pendidikan dan penerapan metode yang telah
dirumuskan untuk memecahkan masalah tersebut.
B.
Ruang Lingkup Psikologi
Pendidikan
Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan
dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi
kedalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup
topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan. [4]
Menurut Sumadi Suryobroto
( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah[5]
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah[5]
Ke enam belas pokok bahasan tersebut di kupas oleh
hampir semua ahli. Walaupun proporsisi yang diberikan dalam pengupasan itu
tidak sama.
Psikologi pendidikan dikembangkan dalam rangka tadisi
Amerika Serikat. Sejak psikolog pendidikan lahir pada awal abad ini,
diperdebatkan dalam kalangan pakar-pakarnya apa sebenarnya sifat dari psikologi
penddikan itu. ada yang berpendapat bahwa psikolgi pendidikan ini (educational
psychology) hanya menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari ilmu
Psikologi terhadap situasi menajar dan belajar disekolah, adapula yang memandangnya sebagai cabang Ilmu
Psikologi yang mandiri, yang mengembangkan teorinya sendiri berdasarkan prinsip
dan hukum yangtelah ditentukan, memiliki berbagai metode risetnya sendiri dan
menghadapi beragam persoalan yang khas.[6]
Untuk mengkaji secara spesifik dan secara rinci
tentang ruang lingkup kajian psikologi pendidikan, maka perlu dilakukan pembahasan secara tersendiri dalam suatu topik
khusus. Soerjabrata (1974:6-13) mengemukakan ruang lingkup bidang kajian
psikologi pendidikan dilihat dari segi situasi dan proses pendidikan dengan
anak didik sebagai pusatnya yaitu[7] :
1. Kajian
psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan statis.
Dalam peninjauan secara statis, kajian psikolog
tentang siswa dalam situasi pendidikan mencakup kajian tentang gejala-gejala
jiwa atau aktivitas dan tingkah laku yang umum yang terdapat pada manusia
umumnya, yaitu perhatian, pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, berfikir
sikap, minat, motivasi, inteligensi, dan sebagainya dan kajian tentang
perbedaan-perbedaan individual antar individu-siswa yang mencakup perbedaan
dari segi kepribadian, inteligensi, bakat, minat, dan sebagainya.
2.
Kajian
psikologi tentang siswa dalam situasi pendidikan dalam peninjauan dinamis.
Dalam peninjauan secara dinamis, yaitu mencakup
kajian psikologi tentang individu siswa dalam proses pendidikan, yakni perubahan
tingkah laku dan cara- cara penilaiannya di dalam pendidikan yang
mencakup:
(1) perubahan perilaku karena pertumbuhan dan
perkembangan; atau karena peserta didik mengalami proses pematangan dan
pendewasaan, (2) perubahan perilaku karena belajar yang merupakan faktor
terpenting dalam proses pendidikan dan pembelajaran,
(3) cara-cara mengukur atau mengevaluasi
pencapaian karena perubahan-perubahan tersebut, khususnya karena belajar (La
Sulo, 1990:16)
Dalam membahas tentang ruang lingkup dari
psikologi pendidikan, juga dibahas tentang pusat perhatian dari psikologi
pendidikan sebagai disiplin ilmu yang merupakan bagian integral dari psikologi
umum. Suardiman (1988:6) mengemukakan bahwa ada tiga elemen yang menjadi pusat
perhatian dalam pendidikan yang juga menjadi pusat perhatian oleh para ahli
psikologi pendidikan dan para guru, yaitu anak didik, proses belajar, dan
sekilas" belajar. Ketiga elemen ini saling berkaitan selalu sama lain.
Proses pembelajaran sebagai elemen yang menjadi
pusat perhatian dari psikologi pendidikan, merupakan elemen penentu
keberhasilan proses pendidikan. Tanpa ada interaksi yang timbal balik antara
guru sebagai pendidik, dan pengajar dengan peserta didik sebagai objek yang
dididik dan diajar tidak mungkin akan terjadi proses ; pembelajaran di kelas
atau di tempat belajar tertentu. . Melalui proses pembelajaran yang interaktif
antara guru dan peserta didik akan terjadi perubahan perilaku kepada peserta
didik yang ditandai dengan gejala peserta didik menjadi tahu terhadap materi
pelajaran yang dipelajarinya dari tidak tahu pada waktu sebelum mempelajari
materi pelajaran tertentu.
Dengan kata lain ruang lingkup dari kajian
psikologi pendidikan ialah mencakup semua penerapan prinsip-prinsip psikologis
dalam proses pendidikan dan pembelajaran peserta didik diberbagai institusi
pendidikan baik lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (masyarakat),
in formal (keluarga).
C. Perlu Dan Pentingnya Psikologi Pendidikan
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia.
Proses pendidikan berada dan berkembang bersama perkembangan hidup dan
kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu.
Sehingga pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan, sebab seluruh proses
hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan.” Life is education
and education is life”. Pendidikan berproses dalam kehidupan keluarga,
maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu Negara
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara tersebut.[8]
Adalah keharusan bagi setiap pendidik
yang bertanggung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus
berbuat dalam cara yang sesuai dengan “keadaan” si anak didik.(2)secara umum
psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau ilmu yag mempelajari
gejala - gajala jiwa manusia .karena para ahli jiwa memiliki penekanan yang
berbeda,maka definisi yang dikemukakan berbeda – beda.
D.
Manfaat Mempelajari Psikologi
Para mu’allim di pondok pesantren
sangat menaruh perhatian dalam psikologi (ilmu nafs). Ini karena mereka
sangat meyakini bahwa dengan mengetahui psikologi anak didiknya akan sangat
membantu perkembangan “diri” mereka. Di antara manfaatnya adalah:
1. Untuk mengetahui dan mempelajari jiwa orang lain lebih-lebih jiwa kita
sendiri.
2. Untuk Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan sebaik-baiknya.
3. Agar kita dapat bertindak atas dasar pertimbangan-pertimbangan psikis.
4. Agar kita dapat menilai (mengevaluasi) tindakan orang lain,terutama anak
didik kita setepat-tepatnya.
5. Untuk mengetahui dan mengenali modalitas VAK (Visual, Auditorial dan
Kinestetik) siswa guna memanfaaatkan gaya belajar mereka.
E. Kesulitan-Kesullitan Mempelajari Psikologi Orang Lain
Perilaku orang memang unik dan beragam, amat sulit di tebak bahkan bisa
orang salah dalam menginterpretasikan keadaan seseorang. Psikologi yang kita
sedang pelajari ini memberikan sedikit solusi tentang gambaran perilaku
seseorang pada umumnya. Namun kesulitan-kesulitan itu antara lain :
1. Tingkah laku manusia itu seringkali sebagai akibat dari berbagai gejala
jiwa.
2. Suatu penghayatan atau gejala jiwa tidak sama pada tiap-tiap orang (misalnya : perasaan gembira, senang dan
sebagainya)
3. Banyak orang yang dengan sengaja atau tidak, menyembunyikan motif-motif
yang sebenarnya dari tingkah lakunya.
4. Zaman modern ini, orang lebih menerima berita bohong dari pada berita
yang benar.
5. Mempelajari jiwa anak-anak akan lebih sulit lagi, karena :
a. Anak-anak itu berlainan kehidupan jiwanya dengan orang dewasa
b. Anak-anak itu kadang-kadang sangat pandai menyembunyikan isi jiwanya yang sebenarnya.[9]
Karena itu pengetahuan psikologis mengenai
anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi
setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap untuk memiliki
pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang pendidik melalui
pertimbangan-pertimbangan psikologi yang diharapkan dapat :
a. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
b. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
c. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling
d. Memfasilitasi atau memotifasi belajar peserta didik
e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
f. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
g. Menilai atau mengefaluasi hasil pembelajaran yang adil [10]
Jika ingin mengambil manfaat dari studi
psikologi pendidikan, maka :
1. Para pendidik selaku tenaga professional harus mempelajari psikologi
pendidikan secara mendasar dengan maksud memperoleh pengetahuan tentang semua
aspek sebagai landasan pokok terutama untuk melaksanakan proses belajar
mengajar.
2. Para pendidik itu harus mempelajari pula hal-hal yang berkenaan dengan
bidang sosiologi, kebudayaan, filsafat pendidikan, bahkan aspek politik.
Hal-hal tersebut merupakan alat yang sangat penting untuk menghayati
teori-teori dan desain penelitian dalam bidang psikologi pendidikan.[11] Anak-anak
didik itu berlainan kepribadiannya, dan demi untuk suksesnya usaha untuk
mendidik mereka, perlulah kita mengenal kepribadian mereka. Kecakapan untuk
dapat mengenal sesama manusia dalam banyak hal tergantung pada orangnya
sendiri,[12]
Oleh karena itu psikologi pendidikan
sangat penting bagi pendidik untuk membentuk kepribadian peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø
Ruang lingkup psikologi pendidikan
Menurut
Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah[13]
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah[13]
Ø Pentingnya psikologi dalam pendidikan.
Proses pendidikan berada dan berkembang
bersama perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada
hakikatnya adalah proses yang satu.
Adalah
keharusan bagi setiap pendidik yang
bertanggung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam
cara yang sesuai dengan “keadaan” si anak didik.
B. Studi Kasus
Mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi
para pengajar itu sangat penting agar bisa
menghadapi beberapa karakter anak didik sehingga tidak terjadi distorsi dalam
pengajaran dan mengurangi terjadinya kekerasan dalam siswa yang dilakukan
seorang guru. Karena psikologi
pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku
yang terjadi dalam proses pendidikan.
Sebagaimana banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pendidik kepada peserta didik yang
disebabkan kurang mengertinya pendidik terhadap karakter peserta didik dan
salah dalam menghadapi karakter tersebut. Sehingga menyebabkan semakin
banyaknya kenakalan remaja.
C. Saran
Agar menjadi pendidik yang berhasil
membentuk generasi muda yang berakhlaqul karimah dan berkualitas, maka alangkah
baiknya pendidik mendalami pengetahuan tentang kejiwaan anak didik, terutama
bagi para guru untuk lebih mendalami ilmu psikologi pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi,
Moch. Ishom ZE. Drs., Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah, SJ Press,
Yogyakarta, 2009. Cet. I
Achmadi, Moch.
Ishom ZE. Drs., Kaifa Nurobbi Abnaa Ana., Samsara Press MMA BU, Jombang, 2007. Cet
pertama
Hamalik, Oemar, Dr. psikologi belajar dan mengajar, Sinar
Baru Algesindo Offset, Bandung, 2007
Purwanto, M. Ngalim, MP. Drs., , Psikologi
Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung,
2010
Suryabrata, Sumadi,
B.A., M.A.,Ed.S. Drs, Ph.D. , Psikologi pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2007
Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Media Abadi,
Yogyakarta, 2009, cet. 10
[1]
Drs. Sumadi Suryabrata, B.A.,
M.A.,Ed.S., Ph.D. , Psikologi Pendidikan. (Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 2007) . hal. 1
[2]
Ibid. 2
[4]
DRS. M. Ngalim Purwanto, MP.,2010, Psikologi
Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, hal.10-11
[6]
W.S Winkel, Psikologi
Pengajaran, (Yogyakarta, Media Abadi, 2009, cet. 10) hal. 54
[7]
Ibid
[8]
Drs. Moch. Ishom Achmadi ZE., Kaifa
Nurobbi Abnaa Ana., (Jombang, Samsara Press MMA BU, 2007. Cet pertama) hal.
47
[9]
Drs. Moch. Ishom Achmadi ZE., Ya
Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah, (Yogyakarta, SJ Press, 2009. Cet. I) hal
14-15
[11] Dr. Oemar Hamalik, psikologi belajar dan mengajar,
(Bandung, Sinar Baru Algesindo Offset, 2007). Hal. 6
[12]
Drs. Sumadi
Suryabrata, B.A., M.A.,Ed.S., Ph.D. , Psikologi pendidikan. (Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 2007) . hal. 77
Tidak ada komentar:
Posting Komentar